Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alam Gemiser/Aban Gemiser Benda Warisan Adat Lampung Sai Batin

Alam Gemiser/Aban Gemiser adalah sebuah benda pelengkap dalam adat, benda ini dihadirkan sebagai tempat untuk pimpimanan adat Suku Saibatin. Biasanya yang memawakai konsep Alam Gemiser ini disaat upacara adat yang dikhususkan untuk tokoh, dan pada saat acara arak-arakan pernikahan.

Alam Gemiser merupakan sebuah perlengkapan yang khusus dibuat berupa tandu segi empat yang lengkap dengan tiangnya. Kerangka Alam Gemiser ini berbentuk persegi yang dihiasi dengan pernak-pernik khas lampung yang disebut "Adadab" dan lainnya.

Alam Gemiser/Aban Gemiser Benda Warisan Adat Lampung Sai Batin

Tradisi warisan khas lampung berupa Alam Gemiser memang begitu unik.
Tradisi ini berawal dari kerajaan Sekala Brak di Lampung Barat yang digunakan dalam kegiatan prosesi adat.

Berdasarkan aturannya, Alam Gemiser ini tidak sembarangan digunakan secara umum artinya memang khsusus dari kalangan kerajaan atau bangsawan.

Kain penghias Alam Gemiser diantaranya kain selindang atau kain miwang, kain sulam benang emas, ambumbak dan jiwang ratu, lelangsi. Untuk kain penutup dibagian atas Alam Gemiser yakni "Leluhokh" yang berfungsi untuk melindungi dari sinar matahari.

Alam Gemiser Alat Untuk Mengarak Pengantin dan Tokoh Pada Upacara Adat

Penggunaan Alam Gemiser ini diberikan 4 petugas di masing-masing ujung untuk mengangkatnya, kemudian kedua sepasang penganten sembari berisi didalamnya bersama kedua orangtua dari mempelai pria. Sedang diluar Alam Gemiser didamping bagian depannya petugas pembawa pedang, tombak, dan alap-alap.

Sedangkan di posisi bagian belakang Alam Gemiser di ikuti oleh rombongan keluarga, dan para penyanyi serta pemain musik yang memainkan rebana dan gendang. Nyanyian yang dilantunkan dengan lirik lampung berisi pesan pernikahan dan nasehat sembari berjalan menuju arena atau gedung.

Sesampainya di gedung maka para petugas dari paling depan akan terus berjalan lurus, kemudian petugas pembawa Alam Gemiser akan berhenti dan membukanya, lalu kedua pengantin beserta keluarga keluar dari Alam Gemiser hingga langsung masuk gedung untuk memulai acara akad nikah.

Untuk para petugas yang ada dibelakang seperti pembawa musik dan para penyanyi pun berjalan mengikuti rombongan awal hingga berhenti dan selesai. Sampai disini semua petugas langsung beristirahat.

Makna Penggunaan Alam Gemiser Warisan Adat Sai Batin

Makna keberadaan alat ini adalah sebagai bentuk kedudukan dan tanda kebesaran dari seorang Sai Batin yang menunjukkan eksistensi ditengah masyarakat. Selain itu, adanya Alam Gemiser ini sebagai bentuk penghormatan dari masyarakat kepada pimpinannya.

Berdasarkan azas yang tertera dalam Adat Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak yakni adanya istilah "Saibatin Lulus Kawai". Kalimat ini memiliki makna bahwa "Sesuatu yang telah dikenakan orangtuanya akan dikenakan pula oleh orangtuanya.

Maka artianya adalah apa saja yang dikenakan oleh orangtuanya seperti Adok, Kedudukan, Panggilan, Bentuk Bubungan Lamban Kawik Buntokh Alat di Badan,Adat kebiasaan di Lamban, dan Alat di Lapahan. Alat di Lapahan sebagai contohnya yakni Alam Gemiser yang memang sejak zaman nenek moyang hingga diturunkan kegenerasi saat ini. (Sumber foto: @samsu.humas).