Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

18 Jenis Tapis Lampung Menurut Pemakaiannya

Kain Tapis Lampung memiliki jenis dengan motif yang beragam. Terdapat 18 Macam Jenis Tapis Lampung dan Penjelasannya secara Lengkap yang biasa dipakai oleh masyarakat di daerah Lampung.

Diketahui Tapis adalah kain kerajinan tangan khas daerah yang ada di Lampung. 
Pada proses pembuatannya, kain tapis dibuat dengan konsep yang unik. Sebuah kerajinan tangan yang memiliki nilai jual. Untuk motif memang sudah ada sejak dahulu, yang telah dikembangkan.

Dalam pengembangannya kain tapis mulai dipadukan dengan dengan alat kebutuhan lain mulai dari pakaian seperti jilbab kolaborasi kain tapis, sendal, tas, dan taplak meja.

18 Jenis Tapis Lampung Menurut Pemakaiannya

Untuk jenis kain Tapis di Lampung, sekitar 19 motif. Selain itu ada 3 motif dalam pembuatannya yakni Motif Lereng-lereng, Motif Gunung, dan Motif Bukit. 
 
1. Tapis Jung Sarat, kain tapis ini di gunakan oleh para isteri atau kerabat yang lebih tua dalam setiap upacara adat.

2. Tapis Raja Medal, Tapis yang digunakan oleh pengantin wanita khusunya di lampung utara, atau juga digunakan oleh para kerabata dalam acara suttan/gelar pangeran.

3. Tapis Balak, digunakan oleh wanita dari isteri anak raja/suttan di setiap acara keadatan.

4. Tapis anak tuho, dipakai oleg isteri suttan, baisanya dbaisanya dipakai disaat mendampingi suami di acara pernikahan.
Tapis Kaca, tapis ini dipakai oleh pengantin, namun untuk di lampung selatan daerah pardasuka dipakai oleh laki-laki.

5. Tapis Raja Tunggal, tapis yang dipakai oleh kerabat tua atau para punyimbanga, tapi di lampung utara dipakai oleh anak gadis.

6. Tapis Laok Andak, biasa diapaki oleh para penari cangget dan juga dipakai para menatu perempuan dalan menghadiri upacara pernikahan.

7. Tapis Silung, jenis tapis ini di pakai oleh perempuan tua yang masih dalam hubungan kerabat dekat. selain itu, dipakai juga pada acara arak-arak-arakan pengantin.

8. Tapis Laok Linau, dipakai oleh saudara istri masih dalam hubungan kekerabatan jauh, atau dipakai oleh para muli saat bucangget.

9. Pucuk Rebung, Tapis yang banyak digunakan oleh kalangan ibu/isteri saat menghadiri upacara pernikahan.

10. Tapis Cucuk Andak, dipakai oleh para isteri kalangan raja, yang sudah mendapatkan gelar punyimbang. 

11. Tapis Limar Sekebar, digunakan wanita saat prosesi acara adat pernikhan. Selain itu, juga dipakai para gadis.

12. Tapis Cucuk Pingger, tapis yang khsusus dipakai oleh anak gadis di saat mengikuti rangkaian acara pernikahan.

13. Tapis Agheng, tapis yang dipakai para isteri yang suaminya sudah bergelar sulatan pada saat acara cakak pepadun.

14. Tapis Inuh, juga diapaki saat acara suku adat, penobatan gelar, dan himpun raja pada saat pawai.

15. Tapis Dewosano, Tapis yang dipakai pada saat kegiatan suku adat, seoerti di lampung utara yang dipakai pengantin wanita saat prosesi pernikahannya.

16. Tapis Bintang, Tapis yang umum dipakai baik pada acara kegiatan adat lainya.

17. Tapis Bintang Pirak, tapis dipakai disetiap upacara adat lampung.

18. Bidak Cukkil, Tapis ini bisanya banyak dipakai kaum laki-laki. Terlihat desian yang unik dan pas bagi kaum laki-laki.

Macam tapis dtapis diatas memang digunakan berdasarkan kegiatan yangbakan dihadiri. Namun, saat ini tapis juga banyak dikreasikan dengan perpaduan bentuk fasion yang beragam. Sebab, tapis lampung juga memiliki motif yang khas. Baca juga: Kain Celugam/Pudak Palsu Warisan Khas Lampung Barat

Untuk Motif  utamanya kerajinan tangan kain Tapis Lampung sendiri ada 3 macam motif yaitu:
  • Tapis motif lereng-lereng
  • Motif Gunung
  • Dan motif Bukit
Alat dan Bahan Pembuatan Kain Tapis Lampung

Pada tahun 1950 Bahan pembuatan kain tapis dengan menggunakan hasil olah sendiri, berbeda dengan penggunaan dari bahan benang emas yang memang dikenal sejak lama. Untuk mengetahui bagaimana bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tapis, simak informasinya berikut ini:

Bahan Baku Pembuatan Kain Tapis, diantaranya:
  • Khambak/kapas: untuk bahan pembuatan benang.
  • Kepompong ulat sutera: digunakan dalam pembuatan benang suteranya.
  • Pantis/lilin sarang lebah: berguna dalam memberikan peregangan terhadap celah benang.
  • Akar serai wangi: Untuk digunakan sebagai pengawet benang agar kokoh dan kuat.
  • Daun sirih: diambil airnya yang memiliki warna untuk berfungsi agar kain tidak luntur.
  • Buah pinang muda, daun pacar, kulit kayu kejal: dicampurkan untuk di ambil airnya untuk menambah pewarna merah secara permanen.
  • Kulit kayu salam, dan kulit kayu rambutan: sebagai campuran dalam memberikan efek warna gelap (pewarna hitam).
  • Kulit kayu mahoni atau kulit kayu durian: campuran dalam pewarna coklat agar terlihat terang.
  • Buah deduku atau daun talom: Sebagai campuran untuk pewarna biru yang cerah.
  • Kunyit dan kapur sirih: dicampur untuk pewarna kuning secara alami.
Peralatan Yang Di Gunakan:
  • Sesang: untuk menyusun benang sebelum dipasangkan di alat tenun. 
  • Mattakh: untuk menenun kain tapis. dan alat tambahan lainnya. (Sumber foto: @kaintapiskakyati).