Pengertian Pribahasa Lampung, 13 Contoh dan Kegunaannya
Pribahasa lampung dalam kalimatnya juga mengandung unsur motivasi atau inspirasi dalam pembelajaran hidup. Pribahasa lampung sejak zaman dulu digunakan masyarakat sebagai perumpamaan dalam bercerita dan berkumpul.
Penggunaan Pribahasa Lampung juga memiliki kalimat yang baku, tertata, dan jelas. Hal ini berbeda pada kalimat Pantun/Puisi, atau wayak lampung yang tak bisa digunakan dengan istilah majas. Sebab, jika tidak dengan bahasa baku, maka arti dan makanya akan tidak sesuai.

13 Contoh Pribahasa Lampung Dialek A dan O
Untuk mengetahui Pribahasa Lampung tersebut, lihat contoh pribahasa Lampung dialek A Beserta arti dan maknanya berikut ini:
#Dialek A
1. "Juk Adu Kena sekandang bumi", artinya: seperti sudah terkena sekandang bumi. Maknanya adalah: sudah bingung dan tak sadarkan diri sehingga tak jelas arah.
2. "Utoh Ki gaya, buduit mawat", artinya sudah bergaya, berduit tidak. Maknanya adalah: Gaya sudah luar biasa, tapi tak berduit.
3. "Melagak Kidang Rumas", artinya: bergaya tapi susah, maknanya yaitu: Sudah bergaya seperti orang punya, padahal hidup susah.
4. " Kik Cawa Nangun mabetik, Kidang Perangai Mak kebenoran", artinya: perkataanya sangat bagus, tapi perilaku sangat buruk. Maknanya adalah: perkataan yang tak sesuai dengan prilakunya.
5. "Bung Mak Jaoh Jak Rumpun", artinya: Bung (tunas muda bambu: bahasa Lampung) yang tumbuh tak jauh dari rumpunnya. Maknanya adalah perangai anak yang tak jauh berbeda dari orangtuanya.
#Dialek O
6. Ghiwon angkon (saling perduli antar sesama). Maknanya yakni kita harus selalu memperdulikan orang-orang disekitar kita seperti keluarga, saudara, teman, dan kerabat.
7. Himpun muaghi (kerukunan dalam persaudaraan). Maknanya Dalam hidup kita selalu rukun dan damai secara kekeluargaan.
8. Sengol mufakat (satu dalam kemufakatan). Maknanya yakni Haris bersatu dengan komitmen yang sama sesuai tujuan cita-cita bersama.
9. Sesakai daleh sumbaiyan (menjunjung tinggi jiwa sosial). Makanya adalah menanamkan jiwa terbuka dan saling berbaur ditengaj masyarakat.
10. Dang seanggunggak pangkalan mandi (hidup dalam kemajuan tanpa menjatuhkan lawan). Maknanya adalah bersaing dengan positif dan menghindari perselisihan.
11. Buadab ghek Buadat (memiliki adab dan karakter yang menjadi harga diri). Maknanya yakni menanamkan sikap yang baik dan selalu beretika, hormat menghormati antar sesama.
12. Ungkuh angkah daleh tumak ninah (berprilaku sopan dan santun). Maknanya sikap yang selalu berbudi pekerti luhur dengan sopan dan santun.
13. Dan masih banyak lagi..
Itulah info terkait Pengertian Pribahasa Lampung/ Sasikun dan Contoh Dialek A dan O. Silahakan pelajari dan ajarkan kepada rekan anda.
Contoh peribahasa Lampung yang tertera diatas dapat anda gunakan dan di pelajari dalam kehidupan sehari-hari atau pelajaran sekolah. selain itu, anda juga dapat memaknainya dengan baik dan benar.
1. "Juk Adu Kena sekandang bumi", artinya: seperti sudah terkena sekandang bumi. Maknanya adalah: sudah bingung dan tak sadarkan diri sehingga tak jelas arah.
2. "Utoh Ki gaya, buduit mawat", artinya sudah bergaya, berduit tidak. Maknanya adalah: Gaya sudah luar biasa, tapi tak berduit.
3. "Melagak Kidang Rumas", artinya: bergaya tapi susah, maknanya yaitu: Sudah bergaya seperti orang punya, padahal hidup susah.
4. " Kik Cawa Nangun mabetik, Kidang Perangai Mak kebenoran", artinya: perkataanya sangat bagus, tapi perilaku sangat buruk. Maknanya adalah: perkataan yang tak sesuai dengan prilakunya.
5. "Bung Mak Jaoh Jak Rumpun", artinya: Bung (tunas muda bambu: bahasa Lampung) yang tumbuh tak jauh dari rumpunnya. Maknanya adalah perangai anak yang tak jauh berbeda dari orangtuanya.
#Dialek O
6. Ghiwon angkon (saling perduli antar sesama). Maknanya yakni kita harus selalu memperdulikan orang-orang disekitar kita seperti keluarga, saudara, teman, dan kerabat.
7. Himpun muaghi (kerukunan dalam persaudaraan). Maknanya Dalam hidup kita selalu rukun dan damai secara kekeluargaan.
8. Sengol mufakat (satu dalam kemufakatan). Maknanya yakni Haris bersatu dengan komitmen yang sama sesuai tujuan cita-cita bersama.
9. Sesakai daleh sumbaiyan (menjunjung tinggi jiwa sosial). Makanya adalah menanamkan jiwa terbuka dan saling berbaur ditengaj masyarakat.
10. Dang seanggunggak pangkalan mandi (hidup dalam kemajuan tanpa menjatuhkan lawan). Maknanya adalah bersaing dengan positif dan menghindari perselisihan.
11. Buadab ghek Buadat (memiliki adab dan karakter yang menjadi harga diri). Maknanya yakni menanamkan sikap yang baik dan selalu beretika, hormat menghormati antar sesama.
12. Ungkuh angkah daleh tumak ninah (berprilaku sopan dan santun). Maknanya sikap yang selalu berbudi pekerti luhur dengan sopan dan santun.
13. Dan masih banyak lagi..
Itulah info terkait Pengertian Pribahasa Lampung/ Sasikun dan Contoh Dialek A dan O. Silahakan pelajari dan ajarkan kepada rekan anda.
Contoh peribahasa Lampung yang tertera diatas dapat anda gunakan dan di pelajari dalam kehidupan sehari-hari atau pelajaran sekolah. selain itu, anda juga dapat memaknainya dengan baik dan benar.
Perlunya memahami dan mempelajari budaya daerah, termasuk peribahasa dalam bahasa Lampung untuk melestarikan kekayaan budaya warisan zaman dahulu. Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di daerah Lampung. Pribahasa tersebut digunakan disaat berkumpul rekan, belajar muatan lokal.
Contoh penggunaanya ketika seseorang bermaksud menyindir tapi tidak didengar yang di sindir dan memuji dengan sengaja saat melihat dan membahas seseorang yang dimaksudkan. Pribahasa Lampung beserta artinya sangat mudah dipahami karena berisi kalimat jelas dan pandangan hidup, perbandingan, perumpamaan, dan berisi nasehat.
Kegunaannya sebagai prinsip mengenai aturan tingkah laku yang disampaikan dalam bentuk sindiran yang terjadi di kehidupan sosial bermasyarakat. Pribahasa Lampung sendiri juga memiliki arti dan makna yang sama dengan Pribahasa pada umumnya. Hanya saja, Pribahasa nya menggunakan Bahasa Daerah Lampung.
Jika melihat pengertian pribahasa ialah kalimat-kalimat ringkas, padat yang berisi perbandingan perumpamaan, nasehat, prinsip dalam kehidupan sosial. Makna Pribahasa terdiri dari kelompok kata yang tersusun dan bersifat tetap, bidal, dan pepatah.
Pribahasa memiliki arti khusus atau kias. Mempunyai makna yang tersirat di setiap baitnya yang berkaitan dengan sikap dan perlakuan manusia. Hal tersebut digambarkan melalui berbagai situasi dan kondisinya misalkan Pribahasa Lampung yang membahas mengenai sikap dan perlakuan manusia dalan kehidupan sehari-hari.